Minggu, 07 Juli 2013

HUBUNGAN KESEJARAHAN ANTARA KERAJAAN MAMUJU DAN KERAJAAN BALI



Kedatangan Abiseka Raja Majapahit Bali Sri Wilatikta Tegeh Kori Krena Kapakisan XIX, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna ke Sulawesi Barat, khususnya di Mamuju, bukan tanpa alasan. Demikian halnya saling muhibah antara bangsawan Kerajaan Mamuju dengan kerajaan di Bali di acara-acara kerajaan. Misalnya perayaan hari jadi Mamuju beberapa saat lalu. Keduanya ada hubungan kesejarahan. Walau hubungan Bali dengan Mandar bukan hal ‘luar biasa’, di sisi lain tak banyak yang tahu, hubungan tersebut menjadi terkenal sebab adanya kekerabatan bangsawan Kerajaan Mamuju dengan kerajaan di Bali. Berikut hubungan Kerajaan mamuju dengan kerajaan Bali yang di ambil dari lontara mandar yang telah di transliterasi ke bahasa indonesia

“Satu ketika, datanglah bangsawan dari Bali dengan puterinya yang cantik bernama Meraarappuang. Diberitakan oranglah kepada Raja Mamuju. Kata Raja Mamuju, pergilah lihat dan cari akal agar ia tidak boleh pulang! Maka pergilah orang yang disuruh raja. Setiba di sana, ia mengatakan: mari kita masuk di sungai! Maka masuklah perahu bangsawan Bali itu ke Sungai Mamuju. Setelah perahu itu di sungai, pergilah raja Mamuju ke perahu bangsawan Bali itu. Setiap saat Raja Mamuju ke perahu itu, terutama di waktu malam. Setiap malam jugalah pengawal Raja Mamuju secara diam-diam menimbun batu dan pasir di muara sungai bersama rakyat Mamuju. Ketika bangsawan Bali itu pamit pada raja Mamuju untuk pulang ke Bali, paginya ia lihat muara sudah tertutup dengan pasir (sekarang digelar Bone Tangnga ‘Pasir Tengah’). Perahu bangsawan Bali itu tak boleh pulang, akhirnya ia tinggal di Mamuju. Tak berapa lama, kawinlah raja Mamuju denga putri bangsawan Bali itu. Menjelang beberapa lama sesudah kawin iapun mengidamlah. Yang diidamkannya adalah tiram dan mulailah di sini orang Mamuju makan tiram. Dia idamkan juga buah-buahan. Sementara ia hamil, pulanglah ia ke Bali. Tak lama di Bali, lahirlah anaknya laki-laki, kembar dengan parang, yang diberinya nama Lasalaga. Setelah besar anak Mamujunya, wafatlah ayahnya. Maka pergilah orang Mamuju ke Bali untuk mengambil anak rajanya. Setiba di Bali, tak berhasil mereka membawanya pulang karena orang Bali tak mau berikan. Pulanglah orang Mamuju dengan hampa tangan. Setiba di Mamuju rusaklah Mamuju, karena anak. Mamujunyalah yang jadi raja. Daerah kacau, paceklik terjadi. Kembalilah orang Mamuju ke Bali untuk menjemput anak rajanya dengan membawa Sakkaq Manarang yang pandai besi. Dia tidak mau ke Mamuju, karena tidak diluaskan oleh orang Bali. Maka orang Mamuju bilang, kalau tak boleh ke Mamuju tak apalah, hanya kami ingin tidur bersama dengan anak raja kami di perahu malam ini, karena besok kami pulang. Setelah  anak raja itu turun ke perahu, Sakkaq Manarang naik ke darat mengebor/melubangi semua perahu yang ada. Subuh hari, berlayarlah orang Mamuju dengan membawa anak rajanya pulang ke Mamuju. Orang Bali berusaha mengejarnya tapi sia-sia karena perahunya bocor semua. Tiba di Mamuju, dialah yang jadi raja. Karena ia tak tahan melihat orang Mamuju yang keterlaluan, pulanglah ia ke Bali kembali. Setiba di Bali, kerjanya hanya memerangi/menyerang kerajaan lain, dikalahkannya Sassa. Pulanglah ia ke Gowa. Didengarlah oleh orang Mamuju bahwa dia di atas (di daerah Gowa), maka berkumpullah orang Mamuju yang tak tahan lagi karena Mamuju saat itu negeri kacau-balau, rakyatnya bunuh-membunuh. Disepakatilah dia dijemput.  Setiba di sini (Mamuju), ia kawin dengan sepupu sekalinya. Kerjanya di Mamuju dia menyerang kerajaan/negeri yang lain. Dikalahkannya Kuri-Kuri, dan rakyat satu daerah/kampung Kuri-Kuri jadi pengawal (joaq). Orang Alukalulah yang jadi orang Bone-Bone, orang Kuri-kuri yang jadi Kasiba. Raja Mananggalalah yang jadi Paqbicara, dialah jadi Pue Tokasiba, karena dia mengikuti budaknya dari Kuri-kuri sehingga masuklah atau menjabatlah Pue Tokasiba. Puatta di Mamuju ke Kalumpang mengadakan perjanjian dan dialah yang mengalahkan Ringgi dan Bunu-Bunu. Sesuai perjanjian Kalumpang, Tanah Mamuju mulai Pembuni sampai ke ujung batas tanah Mamuju, Lalombi, dan sampai ke Lebaniq di seberang sungai Simboroq, di Siruma. Tanah Kaililah di sebelah tanah/daerah Mamuju di arah matahari terbit  sampai bertemu tanah di Kaili. Di arah matahari terbit, berbatasan dengan Luwuq.

Kamis, 04 Juli 2013

KERAJAAN-KERAJAAN YANG PERNAH ADA DI SULAWESI BARAT


Kita sering dengar Kerajaan-kerajaan Di Mandar terdiri dari Pitu Ulunna Salu dan Pitu Ba'bana Binanga (Tujuh Kerajaan di Hulu Sungai dan Tujuh Kerajaan Di Muara Sungai). Tapi tahukah anda, kerajaan-kerajaan apa saja yang dimaksud?
Kerajaan-kerajaan yang di maksud adalah :

Pitu Baqbana Binanga (PBB), meliputi:
1.     Kerajaan Balanipa;
2.     Kerajaan Binuang;
3.     Kerajaan Sendana;
4.     Kerajaan Banggae;
5.     Kerajaan Pamboang;
6.     Kerajaan Mamuju;
7.     Kerajaan Tappalang.

Pitu Ulunna Salu (PUS), meliputi:
1.     Kerajaan Tabulahan;
2.     Kerajaan Aralle;
3.     Kerajaan Mambi;
4.     Kerajaan Bambang;
5.     Kerajaan Rantebulahan;
6.     Kerajaan Matangnga;
7.     Kerajaan Tabang.

Masing-masing kerajaan menyandang gelar kebangsawanan berbeda untuk raja dalam menjalankan roda pemerintahannya, misalnya :
- Raja Balanipa dan Raja Sendana bergelar Arayang,
- Raja Banggae dan Raja Pamboang bergelar Maraqdia,
- Raja Tappalang dan Raja Mamuju bergelar Maradika,
- Raja Binuang bergelar Arung,
- Raja Rantebulahan, Raja Matangnga, Raja Tabang dan Raja Bambang, bergelar Indo Lembang,
- Raja Aralle bergelar Indo Kadaneneq,
- Raja Tabulahan bergelar Indo Litaq.

Kerajaan-kerajaan di Wilayah Mandar bukan hanya Pitu Ulunna Salu dan Pitu Babana Binanga, tetapi masih ada daerah kerajaan yang tidak bergabung pada kedua wilayah tersebut (wilayah netral), kerajaan tersebut dinamakan Tiparittiqna Uhai atau sering juga disebut Karua Babana Minanga (KBM), misalnya :
1. Kerajaan Alu;
2. Kerajaan Tuqbi;
3. Kerajaan Taraqmanu;
dan masih ada beberapa kerajaan lainnya.
Semua kerajaan-kerajaan di Mandar ini saling menghormati pada bagian wilayah masing-masing dan saling membantu seakan-akan mereka sebenarnya satu wilayah layaknya satu negara kesatuan, makanya beberapa ahli sejarah Mandar berpendapat bahwa kerajaan di Mandar tidak berbentuk kerajaan layaknya kerajaan lain yang memerintah dan berdaulat di daerah sendiri tapi melainkan Satu Kesatuan Wilayah yang saling menghormati.

Jumat, 29 Maret 2013

INDONESIA PRA ISLAM


Indonesia merupakan Negara kepulauan di asia tenggara yang banyak di singgahi oleh pedagang-pedagang asing sehingga dari sinilah kebudayaan-kebudayaan islam mulai memasuki kepulauan Indonesia. Adapun sebelum masuknya islam di Indonesia peradaban yang ada di Indonesia adalah hinduisme dan budhisme yang peninggalan-peninggalannya masih bisa dibuktiikan sampai sekarang seperti bangunan candi, relief dan sebagainya.

Peradaban bangsa Indonesia dan malaka telah mengenal jaman sejarah, yakni zaman di mana mereka telah mengenal tulisan.zaman ini adalah atas pengaruh agama hindu dan budha yang mengenal huruf pallawa. Pengaruh ini berlangsung antara tahun 1400-1478, bahwa masuknya hinduisme membawa perubahan besar, yaitu kedudukan raja yang semula atas pemilihan ” primus inter pares” berubah menjadi sistem dinasti berdasarkan hukum kasta.

Critera epos Ramayana dari pujangga walmiki, merupakan sumber lakon pertunjukan wayang Indonesia bersama ceritera Ramayana. Seni pagelaran wayang ini merupakan hasil budaya hindu yang banyak digemari.

Di bidang seni bangunan, candi merupakan pengaruh hindu dan budha yang lebih menonjol lagi, bahkan bangunan-bangunan candi Indonesia dapat memberikan petunjuk khusus sebagai peninggalan pengaruh hinduisme dan budhisme, sekalipun sebenarnya pola bangunan candi Indonesia adalah berasal dari seni bangunan prasejarah. Bahkan pada bangunan ini banyak pula gambar-gambar relief pada dinding candi yang melukiskan flora dan fauna Indonesia asli, bukan dari hindia. 

A.  Kondisi Geografis di Indonesia Pra-Islam


Kepulauan Indonesia yang terletak antara benua Asia dan Australia sering diumpamakan sebagai sebuah jembatan antara kedua benua tersebut. Hasil penelitian prasejarah menunjukkan bahwa di masa lampau berbagai suku bangsa telah memasuki kepulauan ini dari daratan Asia Tenggara. Mereka menyeberangi lautan yang memisahkan kepulauan Indonesia di daratan Asia.

Kepulauan Indonesia terletak antara 5 45’ Lintang Utara dan 11 Lintang Selatan, serta 95 0101’ Bujur Timur dan 141 02’ Bujur Barat. Oleh karena itu ia termasuk daerah khatulistiwa dan daerah hembusan angin musim Indo-Australia. Ciri-ciri iklimnya ialah berhawa tropis dan curah hujan yang tinggi.

Indonesia mempunyai iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh pegunungan dan laut. Temperatur berkisar 20 C/30 C. Curah hujan lebih dari 102 cm setahun. Beberapa daerah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Tengah, dan Malukulebih banyak turun hujan dengan curah 200-250 cm setahun. Kepulauan Indoensia dipengaruhi oleh dua musim: musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau berlangsung antara bulan Mei sampai dengan September, dan musim penghujan Oktober sampai denngan April. 

Keadaan geografis dan wilayah yang dimiliki bangsa ini, telah membentuk keragaman dan perbedaan struktur masyarakatnya. Secara sederhana, keragaman ini ditunjukkan setidaknya oleh tiga jenis kelompok masyarakat yang berkembang di seluruh wilayah nusantara. Kelompok I, adalah masyarakat yang hidup di daerah-daerah pedalaman dan kawasan-kawasan yang terpencil. Masyarakat ini biasanya memiliki kepercayaan animisme dan komitmen kesukuannya sangat kuat. Kelompok II, adalah masyarakat yang hidup di sepanjanggaris pesisir, dimana jalur-jalur pedagangan laut telah memudahkan mereka untuk dapat mengenal dan bertukar kebudayaaan dengan dunia luar. Sedangkan kelompok III, adalah masyarakat yang dipengaruhi oleh struktur budaya keraton. Pada umumnya, kelompok masyarakat ini hidup dalam sebuah kota di sekitar kawasan istana yang mudah dijangkau. Sehingga memungkinkan mereka disebut sebagai kelompok elit yang memiliki kebudayaan tinggi.

Dari tiga jenis masyarakat itu, islam datang pertama kali ke bumi Nusantara melalui masyaraakat kedua, yakni masyarakat yang hidup di sekitar daerah pesisir. Sebab, pola perdagangan yang terdapat di jalur-jalur pantai itu, telah berkembang menjadi pola hubungan timbal balik dan pertukaran budaya antara masyarakat pesisir dengan para pedagang asing. Oleh karena itu, adalah sbuah kenyataan sejarah yang tidak dipungkiri bahwa pola hubungan perdagangan di sekitar daerah-daerah pantai itu, telah mengenalkan islam sebagai agama kultural yang disebarkan dengan jalan damai, tanpa ada tendensi kekuasaan ataupun politik tertentu.

Agaknya, pola penyebaran ini yang menyebabkan Islam dengan mudah dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Sebab dengan proses penyebaran yang kultural ini, Islam mampu berkembang dengan pesat dan bahkan, bagi masyarakat pesisir, Islam adalah bagian dari kehdupan mereka yang tidak terpisahkan. Inilah sebabnya mengapa masyarakat pesisir dikenal sebagai masyarakat yang berkomitmen kuat terhadap agama Islam. Namun demikian, sepertinya perkembangan wajah islam di negeri ini sama sekali berbeda dengan perkembangan Islam di wilayah-wilayah lain. Perbedaan ini menyangkut karakteristik dan ciri khas wajah Islam Indonesia yang tidak dijumpai pada wajah Islam manapun, termasuk Timur Tengah.

Kepulauan Indonesia juga terletak dalam jalur perdagangan antara dua pusat perdagangan jaman kuno, yaitu India dan Cina. Letaknya dalam jalur perdagangan internasional ini bsar pengaruhnya pada perkembangan sejarah bangsa.karena itu sejak jaman prasejarah, penduduk Indonesia adalah pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Lautan di sekitar dan diantara pulau-pulau Indonesia tidak pernah menjdai penghalang, bahkan menjadi faktor nomor satu. Pada awal sejarah kuno Indonesia, kita melihat tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dibeberapa tempat di pesisir Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan sebagainya. Pada pusat-pusat perdagangan inilah agama Islam memulai aktivitasnya di Indonesia.

B.  Situasi Pemerintahan di Indonesia Pra-Islam

Kedatangan Islam diberbagai daerah di Indonesia tidaklah bersamaan. Dan demikian pula kerajaan-kerajaan dan daerah-daerah didatanginya mempunyai situasi pemerintahan dan sosial budaya yang berlainan. Pada waktu kerajaan Sriwijaya mengembangkan kekuasannya sekitar abad ke-7 dan 8, Selat Malaka sudah mulai dilalui oleh pedagang-pedagang Muslim dalam pelayarannya ke negeri-negeri di Asia Tenggaradan Asia Timur. Berdasarkan berita Cina Zaman Tang, pada abad-abad tersebut diduga masyarakat Muslim telah ada, baik di kanfu (kanton) maupun di daerah Sumatera sendiri. Perkembangan pelayaran dan perdagangan yang bersifat internasinonal antara neger-negeri di Asia bagian barat dan timur mungkin disebabkan oleh kegiatan kerajaan Islam dibawah bani Umaiyyah dibagian barat maupun kerajaan Cina jaman Dinasti tang di Asia Timur serta kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara.

Dari abad ke-7 sampai abad ke-12 kerajaan Sriwijaya masih menunjukkan kemajuannya dibidang ekonomi dan politik sejak akhir abad ke -12 mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran dibidang perdagangan. Kemunduran olitik dan ekonomi Sriwijaya dipercepatoleh usaha-usaha kerajaan Singasari yang sedang bangkit di Jawa. Kerajaan jawa ini melakukan ekspedisi pamalayu tahun 1275 M dan berhasil mengalahkan kerajaan melayu di Sumatera. Keadaan itu mendorong daerah-daerah di selat Malaka yang dikuasai kerajaan Sriwijaya melepaskan diri dari kekuasan kerajaan tersebut.

Kelemahan Sriwijaya dimanfaatkan pula oleh pedagang-pedagang Mulim untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan politik dan perdagangan. Mereka mendukung daerah-daerah yang mennyatakan diri sebagai kerajaan bercorak Islam, yaitu Samudera Pasaidi pesisir timur laut Aceh. Daerah ini sudah di singgahi pedagang-pedagang muslim sejak abad ke-7 dan ke-8 M. Proses Islamisasi tentu berjalan disana sejak abad tersebut. Kerajaan Samudera Pasai segera berkembang baik dalam bidang politik maupun perdagangan.

Karena kekecewaan-kekecewaan dalam negeri sendiri akibat perebutan kekuasaan di istana, kerajaan Singasari, juga pelanjutnya, Majapahit, tidak mampu mengontrol daerah melayu dengan selat Malaka dengan baik, sehingga kerajaan Samudera Pasai dan Malaka dapat berkembang mencapai puncak kekuasaaanya hingga abad ke-16 M.

Dikerajaan Majapahit, ketika Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada masih berkuasa, situasi politik pusat kerajaan memang tenang, sehingga banyak daerah di kepulauan Nusantara mengakui berada perlindungannya. Tetapi sejak Gajah Mada meninggal dunia (1364 M) dan disusul Hayam Wuruk (1389), situasi Majapahit kembali mengalami keguncangan. Perebutan kekuasaan antara Wikramawhardana dan Bhere Wirabumi meninggal, perebutan kekuasaan dikalangan istana kembali muncul dan berlarut-larut. Pada tahun 1468 M Majapahit diserang Girindrawardhana dari Kediri. Sejak itu,kebesaran Majapahit dapat dikatakan sudah habis.

Kedatangan dan penyebaran Islam di pulau Jawa mempunyai apek-aspek ekonomi, politik dan sosial budaya. Situasi dan kondisi politik di Majapahit yang lemah karena perpecahan dan perang dikalangan keluarga raja-raja dan perbutan kekuasaan, maka kedatangan dan penyebaran Islam makin dipercepat. Bupati-bupati pesisir merasa bebas dari pengaruh kekuasaan raja-raja majapahit. Mereka makin lama makin yakin akan kekuasaannya sendiri dibidang ekonomi dan daerah-daerahnya.  Daerah pesisir merasa semakin lamamakin merdeka, justru oleh karena kelemahan-kelemahan pendukung-pendukung kerajaan yang sedang mengalami keruntuhan. Perjuangan antara kota-kota perdagangan di pesisir dengan dareah-daerah agraris di pedalaman sedang dimulai perkembangan ekonomi dan politik mempunyai tujuan sendiri, dan melalui bupati-bupati pesisir yang memeluk agama Islam maka agama menjadi kekuatan baru dalam proses perkembangan masyarakat.

C.  Agama dan Kebudayaan di Indonesia Pra-Islam

Bila ditinjau dari sudut arkeologi setelah zaman prasejarah berakhir di Indonesia lahirlah kebudayaan baru. Kebudayaan tersebut ditandai dengan datangnya orang-orang India sebagai pembawa kebudayaan Hindu, yaitu pengaruh alam pikiran dan tingkah laku orang-orang India yang datang ke Indonesia. Pengaruh ini menyebabkan perubahan cara hidup manusia Indonesia baik dalam tata cara hidup kemasyarakatan, perekonomian dan keagamaan.

Sudah sejak zaman prasejarah telah terdapat hubungan maritime antara India dan Indonesia. Diantara kedua bangsa tersebut terdapat kesamaan kebudayaan sehingga kedatangan mereka tidak dirasakan sebagai bangsa yang akan menguasai Indonesia.
Kedatangan orang-orang India ini tidak dapat ditetapkan secara pasti, akan tetapi dapat diperkirakan pada permulaan abad pertama sesudah masehi mereka telah mengunjungi kepulauan Indonesia. Pada abad ke IV sampai abad ke XV sesudah masehi pengaruhnya terhadap penduduk telah menemukan corak kehidupan tersendiri, lebih-lebih dalam lapangan keagamaan dan kebudayaan. Pada masa tersebut diatas, Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan besar kecil berdiri sendiri atau dalam kesatuan kerajaan.
Bangunan candi-candi yang terdapat di Indonesia merupakan bukti adanya pengaruh Hindu. Fungsi candi-candi Indonesia-Hindu adalah sebagai tempat penguburan abu jenazah raja-raja. Raja-raja yang meninggal dibuatkan patung dan perwujudannya melambangkan dewa-dewa yang mereka puja semasa hidupnya.
Masyarakat Indonesia-Hindu menganggap rajanya sebagai dewa yang memerintah di dunia. Gelar-gelar kedewaan diberikan kepada raja-raja terutama setelah mereka meninggal dunia. Kepercayaan demikian menunjukkan adanya hubungan dengan tradisi kepercayaan pada masa pra Hindu, ketika mereka memuja ruh-ruh nenek moyang yang biasanya diwujudkan dalam patung-patung dan menhir-menhir di atas punden-punden berundak.
Sejak abad-abad pertama hingga akhir abad ke-15 indonesia terdapat beberapa kerajaan yang menerima pengaruh Hindu-Buddha, namun pengaruh tersebut hanyalah merupakan lapisan tipis dan penghalus semata-mata. Karena itulah dari sudut kebudayaan, istilah indonesia Hindu mungkin lebih tepat untuk menyebut masyarakat  kerajaan-kerajaan yang mendapat pengaruh Hindu Buddha yang muncul dan berkembang di beberapa bagian Indonesia  sejak abad-abad pertama sampai lebih kurang akhir abad ke-15 itu.

Kamis, 14 Maret 2013

SEJARAH HIDUP NABI MUHAMMAD SAW

Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW Lengkap
1. Masa Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah

Pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW terdapat kejadian yang luar biasa yaitu ada serombongan pasukan Gajah yang dipimpin Raja Abrahah (Gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) hendak menghancurkan Kakbah karena negeri Makkah semakin ramai dan bangsa Quraisy semakin terhormat dan setiap tahunnya selalu padat umat manusia untuk haji. Ini membuat Abrahah iri dan Abrahah berusaha membelokkan umat manusia agar tidak lagi ke Makkah. Abrahah mendirikan gereja besar di Shan’a yang bernama Al-Qulles. Namun tak seorang pun mau datang ke gereja Al Qulles itu. Abrahah marah besar dan akhirnya mengerahkan tentara bergajah untuk menyerang Kakbah. Didekat Makkah pasukan bergajah merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor Unta Abdul Muthalib

Dengan tak disangka Abdul Munthalib kedatangan utusan Abrahah supaya menghadap ke Abrahah. Yang pada akhirnya Abdul Munthalib meminta Untanya untuk dikembalikan dan bersedia mengungsi bersama penduduk dan Abdul Munthalib berdo’a kepada Allah supaya Kakbah diselamatkan.

Keadaan kota Makkah sepi tentara Abrahah dengan leluasa masuk Makkah dan siap untuk menghancurkan Kakbah. Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil itu dijatuhkan tepat mengenai kepala masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke badan sampai mati. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Pasukan bergajah hancur lebur mendapat adzab dari Allah SWT.

Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama Muhammad dari kandungan ibu Aminah dan yang ber-ayahkan Abdullah. Muhammad lahir sudah yatim karena saat nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya sudah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah dan bertepatan tanggal 22 April 571 M.

2. Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah

Pada zaman kelahiran nabi Muhammad SAW masyarakat Makkah mempunyai kebiasaan jahiliyah yaitu kebiasaan menyembah patung atau berhala. Jahiliyah artinya zaman kebodohan. Yang disembah bukan Allah tetapi patung atau berhala dan kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk, berjudi, maksiat dan merendahkan derajat wanita. Mereka hidup berpindah-pindah dan terpecah dalam suku-suku yang disebut kabilah. Hidup serba bebas tidak ada aturan dalam bermasyarakat. Sehingga kehidupan sangat kacau balau.

Nah, di saat kekacaubalauan masyarakat Makkah itu lahir Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmat bagi seluruh alam.

3. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW hingga Masa Kerasulannya

Kebiasaan di kalangan pemuka pada saat itu apabila mempunyai bayi, maka bayi yang baru lahir itu dititipkan kepada kaum ibu pedesaan. Dengan tujuan agar dapat menghirup udara segar dan bersih serta untuk menjaga kondisi tubuh ibunya agar tetap sehat.

Menurut riwayat, setelah Muhammad dilahirkan disusui oleh ibunya hanya beberapa hari saja, Tsuaibah menyusui 3 hari setelah itu oleh Abdul Munthalib disusukan kepada Halimah Sa’diyah istri Haris dari kabilah Banu Saad.

Semenjak kecil Muhammad memiliki keistimewaan yaitu badannya cepat besar, umur 5 bulan sudah dapat berjalan dan umur 9 th sudah lancar berbicara serta umur 2 th sudah menggembalakan kambing dan wajahnya memancarkan cahaya.

Muhammad diasuh Halimah selama 6 th. Pada usia 4 th Muhammad didekati oleh malaikat Jibril dan menelentangkannya lalu membelah dada dan mengeluarkan hati serta segumpal darah dari dada nabi Muhammad SAW lalu Jibril mencucinya kemudian menata kembali ke tempatnya dan Muhammad tetap dalam keadaan bugar.

Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu, Halimah khawatir dan mengembalikan Muhammad ke ibundanya. Pada usia 6 th nabi diajak Ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib dengan perlalanan 500 km. Dalam perjalanan pulang ke Makkah Aminah sakit dan akhirnya meninggal di Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah.

Nabi Muhammad lantas ditemani Ummu Aiman ke Makkah dan diantarkan ke tempat kakeknya yaitu Abdul Munthalib. Sejak itu Nabi menjadi yatim piyatu tidak punya ayah dan ibu. Abdul Munthalib sangat menyayangi cucunya ini (Muhammad) dan pada usia 8 th 2 bl 10 hari Abdul Munthalib wafat. Kemudian Nabi diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.

Abu Thalib mengasuh menjaga nabi sampai umur lebih dari 40 th. Pada usia 12 th nabi diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan bertemu dengan pendeta Bahira. Untuk keselamatan nabi Bahira meminta abu Thalib kembali ke Makkah.

Ketika Nabi berusia 15 th meletus perang Fijar antara kabilah Quraisy bersama Kinanah dengan Qais Ailan. Nabi ikut bergabung dalam perang ini dengan mengumpulkan anak-anak panah buat paman-paman beliau untuk dilemparkan kembali ke musuh.

Pada masa remajanya Nabi Muhammad biasa menggembala Kambing dan pada usia 25 th menjalankan barang dagangan milik Khadijah ke Syam. Nabi Muhammad SAW dipercaya untuk berdagang dan ditemani oleh Maisyarah. Dalam berdagang nabi SAW jujur dan amanah serta keuntungannya melimpah ruah.

Peristiwa tentang cara dagangnya nabi SAW itu diceritakan Maisyarah ke Khadijah. Lantas Khadijah tertarik dan mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk menemui Nabi agar mau menikah dengan Khadijah. Setelah itu Nabi memusyawarahkan kepada pamannya dan disetujuinya akhirnya Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad SAW dengan mas kawin 20 ekor Onta Muda.

Usia Khadijah waktu itu 40 th dan Nabi Muhammad SAW 25 th. Dalam perkawinannya Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum dan Fatimah. Semua anak laki-laki nabi wafat waktu masih kecil dan anak perempuannya yang masih hidup sampai nabi wafat adalah Fatimah.

Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW


Pada usia 35 th lima tahun sebelum kenabian ada suatu peristiwa yaitu Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke baitul Haram yang dapat meruntuhkan Kakbah. Dengan peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki Kakbah dan yang menjadi arsitek adalah orang Romawi yang bernama Baqum.

Ketika pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka saling berselisih tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir terjadi peretumpahan darah. Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang pertama kali masuk lewat pintu Masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar Aswad. Semua pada sepakat dengan cara ini. Allah SWT menghendaki ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid adalah Rasulullah SAW dan yang berhak adalah Rasulullah.

Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad . Rasulullah meminta sehelai selendang dan pemuka-pemuka kabilah supaya memegang ujung-ujung selendang lalu mengangkatnya bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah semua. Mereka pada berbisik dan menjuluki “Al-Amin” yang artinya dapat dipercaya.

Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan manusia biasa, beliau sebagai orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk, perkataannya lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya, terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya sehingga mendapat julukan Al-Amin dan beliau juga membawa bebannya sendiri, memberi kepada orang miskin, menjamu tamu dan menolong siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.

Pada saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 th kesukaannya mengasingkan diri dengan berbekal Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada usia genap 40 th Nabi dianggkat menjadi Rasul. Beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira dengan perantaraan Malaikat jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.

Ketika Nabi berada di gua Hira datang malaikat Jibril dan memeluk Nabi sambil berkata “Bacalah”. Jawab Nabi “Aku tidak dapat membaca” Lantas Malaikat memegangi dan merangkul Nabi hingga sesak kemudian melepaskannya dan berkata lagi “Bacalah”. Jawab Nabi”Aku tidak bisa membaca”. Lantas Malaikat memegangi dan merangkulnya lagi sampai ketiga kalinya sampai Nabi merasa sesak kemudian melepasknnya. Lalu Nabi bersedia mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5)

Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar lalu pulang dan menemui Khadijah (isterinya) untuk minta diselimutinya. Beliau diselimuti hingga tidak lagi menggigil tapi khawatir akan keadaan dirinya.

Khadijah menemui Waraqah bin Naufal dan menceritakan kejadian yang dialami oleh Nabi. Waraqah menanggapi “Maha suci, Maha suci, Dia benar-benar nabi umat ini, katakanlah kepadanya, agar dia berteguh hati.

4. Rasulullah Berdakwah

Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan khawatir tiba-tiba terdengan suara dari langit, beliau menengadah tampak malaikat jibril. Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada isterinya untuk menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril menyampaikan wahyu yang ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).

Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama Islam dan mengajak umat manusia menyembah Allah SWT.

1). Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi


Setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kedua mulailah beliau dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat beliau seorang demi seorang masuk Islam.

Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:

a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)

b). Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)

c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)

d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi SAW)
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:

a). Utsman Bin Affan

b). Zubair Bin Awwam

c). Saad Bin Abi Waqqash

d). Abdurahman Bin Auf

e). Thalhah Bin “Ubaidillah

f). Abu Ubaidillah Bin Jarrah

g). Arqam Bin Abil Arqam

h). Fatimah Binti Khathab

Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal Awwaluun” Artinya orang-orang yang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran tentang Islam langsung dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.

2). Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan


Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Artinya”Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin bertambah.

5. Bagaimana tanggapan orang-orang Quraisy?

Orang-orang quraisy marah dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul terancam. Nabi beserta sahabatnya semakin kuat dan tangguh tantangan dan hambatan dihadapi dengan tabah serta sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-jelekkan, melawan al-Qur’an dan memberikan tawaran bergantian dalam penyembahan.

Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia),Thaif, dan Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak pengikutnya.

Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat “Amul Khuzni”artinya tahun duka cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga wafat) serta umat Islam pada sengsara. Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT untuk menerima perintah shalat lima waktu.

6. Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah

Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan teladan umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW. seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam. Oleh sebab itu, kita sebagai muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:

Artinya”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).

Untuk dapat meneladani Rasulullah SAW harus banyak belajar dari Al-Qur’an dan Al Hadits. Sebagai salah satu contoh saja yaitu tentang kejujuran dan amanah atau dapat dipercayanya nabi Muhammad SAW.

7. Sifat Rasulullah SAW

Rasulullah SAW mempunyai sifat yang baik yaitu:

1). Siddiq

Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong. Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.

2). Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya.

3). Tabligh

Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.

4). Fathonah

Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikan wahyu Allah.

8. Haji Wada’ Rasulullah SAW

Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW melaksanakan haji yang terakhir yautu haji wada’. Sekitar 100 ribu jamaah yang turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Pada saat wukuf di arafah Nabi SAW menyampaikan khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi pelarangan melaksanakan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, melarang mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, melarang makan makanan yang riba dan menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, dan umatnya supaya berpegang teguh dengan Al Qur’an dan sunah Nabi SAW.

Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah diungkapkan bahwa:

Artinya: “ Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (Q.S. Al Maidah (5) : 3).

Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Nabi Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu hari beliau merasa kurang enak badan, badan beliau semakin tambah melemah, beliau menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti beliau dalam shalat. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam usia 63 tahun.

B. Nabi Muhammad SAW Rahmatan Lil ‘Alamin

Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhiruzzaman yaitu nabi yang terakhir di dunia ini. Maka setelah nabi Muhammad Saw tidak ada nabi lagi di dunia ini. Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil ‘Alamin yaitu untuk semua manusia dan bangsa. Nabi Muhammad Saw diutus untuk memberikan bimbingan kepada manusia agar menjalani hidup yang benar sehingga dapat memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akherat.

Misi Nabi Muhammad SAW

Misi yang dibawa nabi Muhammad SAW adalah cerminan atau panutan bagi seluruh umat manusia yaitu sebagai berikut:

a. Menyiarkan agama Islam

Islam disiarkan atau didakwahkan Rasulullah SAW secara sempurna terhadap umat manusia yaitu selama 23 tahun.

b. Menyampaikan wahyu Allah SWT

Wahyu Allah SWT yaitu berupa Al Qur’an. Al Qur’an ini di dakwahkan kepada umat manusia dan bangsa sebagai pedoman hidup.

c. Menyampaikan kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia

d. Menyempurnakan akhlak yaitu akhlak Qurani

Misi nabi Muhammad SAW tidak hanya dikalangan kaum tertentu saja akan tetapi Rasulullah SAW diutus untuk seluruh kaum dan bangsa dan ajarannya berlaku untuk seluruh umat manusia sepanjang masa. Dari berbagai sumber

PERANG DUNIA I DAN II



A.       LATAR BELAKANG
1)     Perang dunia 1
Sejak berakhirnya perang antara Perancis dan Jerman pada tahun 1871 kawasan Eropa merupakan suatu wilayah yang damai.Saat itu Eropa justru mengalami berbagai kemajuan yang sangat pesat baik itu meliputi bidang industri, ilmu pengetahuan maupun budaya. Namun, keadaan berubah ketika banyak negara yang tidak mematuhi hasil konferensi Berlin (1884), konferensi ini merupakan kelanjutan dari konferensi Den Haag (1907) yang mengatur tentang pembatasan senjata. Hal ini kemudian menimbulkan rasa curiga antarnegara yang kemudian berkembang menjadi perselisihan. Faktor lain karena adanya perebutan daerah jajahan antaranegara imperialis, misalnya saja masalah Rusia dengan Hongaria mengenai semenanjung Balkan serta konflik lain yang membuat hubungan antarnegara Eropa semakin memburuk.

2)        Perang dunia II
         Perang Dunia I membuat perubahan besar pada peta politik, dengan  kekalahan Blok Sentral, termasuk Austria_Hongaria, Jerman, dan  Kesultanan Ustmmaniyah dan perebutan kekuasaan oleh Bolsheivk di Rusia pada tahun 1917. Sementara itu, negara-negara Sekutu yang menang seperti Perancis, Belgia, Italia, Yunani, dan Rumania memperoleh wilayah baru, dan negara-negara baru tercipta setelah runtuhnya Austria_Hongaria, Kekaisaran Rusia, dan Kesultanan Utsmaniyah. Meski muncul gerakan pasifis setelah perang, kekalahan ini masih membuat nasionalisme iredentis dan revanchist pemain utama di sejumlah negara Eropa. Pada saat yang sama pula, Perang Saudara Rusia berakhir dengan terbentuknya Uni Soviet. Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang sudah dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 dimana Jepang menduduki Manchuria.Sampai saat ini, perang dunia II adalah perang paling dashyat yang pernah terjadi di muka bumi. Kurang lebih dari 50.000.000 jiwa orang tewas dalam konflik ini.
Dalam sejarah tercatat bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939 dan berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945 dengan ditandainya Jepang menyerah tanpa syarat pada tentara Amerika Serikat setelah insiden pengeboman di kota Hiroshima dan Nagasaki oleh tentara Amerika Serikat. Meletusnya Perang Dunia II itu sendiri, pada dasarnya sangat berkaitan erat dengan Perang Dunia I, yakni dimana perang dunia I telah mengakibatkan dampak besar bagi dunia yaitu seperti kehancuran dan kerugian yang cukup besar, krisis ekonomi yang berkepanjangan diberbagai Negara, dan juga kematian, puluhan juta orang akibat perang tersebut.Oleh karenanya, salah satu upaya untuk mengakhiri Perang Dunia I dengan melakukan genjatan senjata dan merancang suatu perjanjian untuk mengakhiri perang tersebut.

A.    PENYEBAB TERJADINYA PERANG DUNIA
1)     Perang dunia 1
Adapun sebab umum dan sebab khusus Perang Dunia I adalah sebagai berikut :
Sebab Umum
a) Persaingan Jerman-Perancis
b) Persaingan Jerman-Inggris
c) Persaingan antara Jerman-Rusia
d) Persaingan Rusia-Austria
  Sebab Khusus
      Selain adanya sebab umum yang menyebabkan Perang Dunia I juga dipelopori oleh adanya sebab khusus. Pada tahun 1914 tentara Austria melaksanakan latihan perang di Bosnia Pada saat itu putera mahkota Kekaisaran Austria-Hongaria, Pangeran Franz Ferdinand beserta istrinya melakukan kunjungan ketempat pelatihan tersebut. Saat itulah Pangeran Franz dibunuh oleh seorang pemuda Serbia bernama Gaprilo Princip di Sarajevo. Sebulan setelah kejadian tersebut Austria-Hongaria mengumumkan Perang terhadap Serbia. Pada tanggal 29 Juli 1914 Austria membombardir Beograd, saat itu Rusia memobilisir tentaranya untuk membantu Serbia.

2) perang dunia II
a.      Penyebab Umum
 1.Adanya unjuk kekuatan senjata yang diciptakan oleh beberapa Negara terutama perlombaan senjata antar Negara-negara Eropa seperti Inggris yang menciptakan Royal Air Force (Armada Udara) dan Jerman yang membuat kapal tempur Bismarck dengan peluru kendali Vertelugung
2.   Adanya politik balas dendam (Revanche Idea) yang dilakukan oleh Negara Jerman.
3.    Adanya politik mencari sekutu dengan munculnya blok sekutu dan blok fasis
4.   Gagalnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
5.  Adanya politik ekspansi beberapa Negara fasis (militer) seperti Jerman, Italia, dan Jepang.

b.      Penyebab Khusus
1.     Penyerbuan Jerman terhadap Polandia pada tanggal 11 September 1939.
2.    Terjadinya penyerbuan yang dilakukan jepang terhadap Armada Angakatan Laut (Marinir) Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada hari Minggu tanggal 7 Desember 1941.
A.    DAMPAK DARI PERANG DUNIA
1)     Perang dunia 1
I. Dibidang Politik
a)     Nasionalisme yang meliputi bangsa-bangsa menimbulkan lahirnya Negara baru.
b)     Timbulnya faham Fasisme ( Italia ).
c)     Timbulnya faham Nasionalis-Sosialis ( Jerman ).
d)     Timbulnya faham Nasionalisme ( Turki ).
e)     Timbulnya faham Diktator-Proletariat ( Rusia ).
II. Dibidang Ekonomi
III. Dibidang Sosial
VI. Dibidang Rohani
V. Perubahan Teritorial

2)     Perang dunia II
Bidang Politik
·        Amerika Serikat dan Rusia sebagai pemenang dalam perang dunia II, tumbuh menjadi negara raksasa.
·        Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Rusia yang menimbulkan perang dingin diantara mereka. Dimana jika keduannya berimbang terjadi keseimbangan kekuatan, walaupun perdamaian diliputi oleh ketakutan kembalinya lagi perang.
Bidang Ekonomi
·        Perang Dunia II menghancurkan perekonomian berbagai negara-negara di dunia baik yang ikut serta maupun yang tidak sama sekali ikut ambil bagian, kecuali Amerika Serikat karena dia menjadi negara Adikuasa yang memenangi perang tersebut dan menjadi pusat kekayaan kreditur dari seluruh negara.


Bidang Sosial
·        Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban dari Perang Dunia ke-2. PBB membentuk URRA (United Nations Rehabilitation Administration).
Bidang Kerohanian
·        Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari Perang Dunia ke-2 menyadarkan manusia akan akibat buruknya dari perang. Penduduk dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian dunia  setelah Liga Bangsa-Bangsa (LBB) tidak dapat menjaga perdamaian dunia secaara maksimal sehingga LBB dibubarkan.